Wednesday, June 10, 2015

RINDU PERSIB



RINDU PERSIB

Tepat hari ini, komentar saya di rubrik salah satu surat kabar muncul soal kisruh sepakbola Indonesia dan Persib Bandung yang dibubarkan, saya kembali menerawang masa indah Puncak kejayaan Tim kebanggaan Jawa Barat itu.

Meskipun saya bukan Bobotoh yang fanatik dengan selalu hadir mendukung Persib secara langsung kapanpun dan dimanapun, namun jangan tanyakan sejauh mana kecintaan saya terhadap Persib. 

Saya kembali mengingat moment dimana seorang Atep sering membuang peluang yang seharusnya bisa menjadi gol. Dia sering melakukan tendangan yang tidak sesuai dengan niat dia, niat saya, dan niat seluruh supporter Persib. “Pepelentungan ala Atep” saya menyebutnya demikian. Namun diluar dugaan dia mampu membuat gol dari situasi dan posisi yang mustahil. Itulah dia.

Saya rindu Tantan yang berlari kencang menyisir sisi lapangan, beradu body dengan bek lawan, namun tak ada tenaga ketika menendang. “Aya jeung lumpat euweuh jeung meuli es” itu yang sering terlontar dari mulut saya ketika melihat Tantan melakukan hal itu. 

Ada rasa khawatir ketika seorang Hariono sudah mulai “dijaili” lawan. Semua hapal karakter dia. “Beuki heureuy tapi tara daek diheureuyan”. Diamah gitu orangnya. 

Perasaan tenang ketika Konate Makan sudah mengusai bola. Meliuk-liuk melewati lawan, hingga dijatuhkan. Karena itulah satu-satunya cara untuk merebut bola dari seorang Konate Makan.

Sayan ingin kembali melihat H. M Ridwan berbagi bola dengan Supardi. Mencetak gol dan kemudian sujud syukur. 

Saya ingin melihat arogansi Vladimir Vujovic yang dengan gagah meninggalkan pos-nya hanya untuk mencoba peruntungan menjadi seorang striker.

Dan masih banyak lagi yang saya rindukan dari Persib.

Semoga kisruh sepakbola yang sekarang terjadi segera terselesaikan. Semoga.

Ditulis oleh: Andi Surya / @andisurya5 (seorang biasa yang mencintai Persib)